Sedekah Bumi Wahyu Ketentraman

Sebagai wujud syukur atas ketentraman dan kemakmuran di bumi ini, Dusun Tapen Desa Waruk Tengah, Kecamatan Pangkur – Ngawi melaksanakan agenda rutin tahunan yang wajib dan harus dilakukan. Desa Waruk Tengah merupakan tempat lahirnya kesenian Tari Orek Orek dan salah satu penghasil pertanian dan peternakan di Kabupaten Ngawi.

Tidak berlebihan jika desa yang berada di pinggiran Bengawan Madiun ini disebut sebagai Desa Seni dan Budaya di Bumi Orek Orek Kabupaten Ngawi karena memiliki paguyuban Seni Reog, Jatilan, dan Kerawitan.

Acara tahunan Bersih Desa atau biasa disebut Nyadran ini dilaksanakan setiap Hari Jum’at Legi di Bulan Dzulhijah, yang tahun 2015 ini bertepatan tanggal 09 Oktober. Warga masyarakat Desa Waruk Tengah nampak guyub rukun. Mereka melakukan syukuran Sedekah Bumi di sendang desa yang merupakan sebagai wujud syukur pada Illahi dengan hiburan pentas Wayang Kulit.

Nggak tanggung-tanggung, Pemerintahan Desa Waruk Tengah di agenda rutin tahun ini juga mengadakan pentas Wayang Kulit semalam suntuk di Balai Desa, Jumat (09/10/2015). Warga masyarakat tumplek bleg memadati pelataran dan akses jalan ke Balai Desa Waruk Tengah. Juga nampak hadir Muspika Kecamatan beserta jajaran Polsek Pangkur, Koramil.

Menurut Kepala Desa Waruk Tengah, Mulyanto, agenda rutin bersih desa atau Nyadran ini merupakan Sedekah Bumi yang bermakna sebagai ungkapan puji syukur atas limpahan rahmat, kedamaian, dan ketentraman serta berkah gemah ripah loh jinawi dari sang kuasa.

“Lakon wahyu ketentraman dalam pentas wayang kulit ini dikandung maksud agar Desa Waruk Tengah bisa tenteram, aman, dan damai. Selain itu, kita wajib melestarikan budaya warisan dan peninggalan leluhur kita,” terang Mulyanto.

Pagelaran Wayang Kulit malam itu mengambil lakon ‘Wahyu Ketentraman’ yang dipentaskan Dalang Sukamto asal Dungputri Paron Ngawi. Dalam paparannya, Brontoseno salah satu Punggawa (pemimpin,red) di Negeri Ngamarto mencari solusi dan petunjuk pada sang Khaliq dengan melakukan bertapa atas hiruk pikuk di negrinya.